Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2019

Resensi Cerpen "Penumpang Kelas Tiga" Karya A.A. Navis

“Penumpang Kelas Tiga” merupakan salah satu cerita pendek yang ditulis oleh A.A. Navis dalam buku kumpulan cerita pendeknya yang berjudul Robohnya Surau Kami. Cerita ini bermula ketika Dali dan Nuan bertemu di Kapal Kerinci yang berlayar dari Padang ke Jakarta. Keduanya bertegur sapa saat antri hendak ke Kakus. Saat berbincang dengan Nuan, pikiran Dali pergi jauh menuju masa lalu yang sudah lama terjadi. Nuan memiliki saudara kembar bernama Nain. Keduanya mempunyai selera wanita yang sama, yaitu Wati, gadis sebelah rumah mereka. Laki-laki idaman pada awal revolusi yaitu prajurit yang pinggangnya tergantung samurai dan kakinya dibalut kaplars. Nuan dan Nain akhirnya mengejar pangkat walaupun harus berpisah pasukan yang berbeda ideologi. Persaingan itu dimenangkan oleh Nuan. Saat itu Nuan mendapat bagian logistik dan Nain ditempatkan di kesatuan tempur di front. Ayah Wati memilih Nuan menjadi suami Wati, karena menurutnya Nuan lebih bisa menjamin kebutuhan hidup Wati dibanding Nain....

Resensi Cerpen "Rekayasa Sejarah si Patai" Karya A.A. Navis

"Rekayasa Sejarah Si Patai" meupakan salah satu cerita pendek yang termuat dalam buku kumpulan cerita pendek karya A.A. Navis yang berjudul Robohnya Surau Kami . Cerpen ini mengungkapkan kehidupan masyarakat minangkabau abad 19-20. Diceritakan seorang anak kecil ingusan yang berlari ketakutan karena melihat kepala yang dipenggal dan diarak keliling kota. Cerita itu sampai pada seorang mahasiswa yang sedang mencari bahan skripsi dan mencari kebenaran kisah tersebut. Dulu, Desa Pauh di pinggir utara Padang menjadi sarang penjahat dan para pendekar ada di sana, dinamakan silat pauh. Patai merupakan seorang pendekar yang paling disegani. Tidak ada yang berani melaporkan Patai. Lambat laun, semua kasus perampokan dikatakan Patailah dalangnya. Semenjak itu Patai menjadi buronan nomor satu. Sebenarnya, Patai pernah ditangkap karena anak Tuanku Laras tebunuh saat berkelahi kalah dalam judi. Saat dipenjara Patai berguru kepada sesama tahanan dan melarikam diri. Dendam Tuanku La...